Avenged Sevenfold memimpin pertemuan pikiran logam di Rupp
Latest album a lament for late drummer Album terbaru ratapan untuk drummer terlambatBy Walter Tunis Contributing music writer Oleh Walter Tunis Berkontribusi penulis musik
The week that was Minggu yang
The Lexington Philharmonic with Take 6 and the Kentucky State Gospel Ensemble at the Singletary Center for the Arts : Just before How Majestic brought the first half of this soul summit with the Kentucky State Gospel Ensemble to a zenith, Lexington Philharmonic conductor Scott Terrell handed out thanks to the massive conglomerate of artists onstage and wished the crowd well until they met again after intermission. Philharmonic Lexington dengan Take 6 dan Kentucky Negara Injil Ensemble di Pusat Singletary untuk Seni: Tepat sebelum Bagaimana Majestic membawa semester pertama ini KTT jiwa dengan Kentucky Negara Injil Ensemble ke zenith suatu, Lexington konduktor Philharmonic Scott Terrell membagikan berkat ke konglomerat besar seniman panggung dan berharap orang banyak baik sampai mereka bertemu lagi setelah istirahat.
Then came an audience reply from the first few rows that might seem foreign at an orchestral event: "Alright, my brother." Lalu datanglah balasan penonton dari beberapa baris pertama yang mungkin tampak asing di sebuah acara orkestra: "Baiklah, adikku."
Such was the feeling as the Philharmonic steered its repertoire toward spirituals. Begitulah perasaan sebagai repertoar Philharmonic dikemudikan ke arah spiritual. A lush yet serene delivery of Morton Gould's Deep River was an early highlight, and the Kentucky State choir continually proved an exuberant and soulful vocal foil. Sebuah namun tenang pengiriman subur Morton Gould's Deep River adalah sorot dini, serta paduan suara Negara Kentucky terus terbukti sebagai vokal soulful foil dan penuh semangat.
The second half of the performance belonged almost exclusively to the multi-Grammy-winning vocal troupe Take 6. Bagian kedua dari kinerja milik hampir secara eksklusif untuk rombongan vokal multi-Grammy-winning Ambil 6. The Philharmonic responded in kind to the hushed lyricism of Bless This House and nicely augmented the family friendly balladry of Lullaby . Philharmonic menanggapi dalam bentuk dengan lirik hening dari Bless ini menambah House dan baik yang ramah balladry keluarga Lullaby. But Take 6 mostly operated as a musically complete entity, whether the Philharmonic was on its heels or not. Tapi Ambil 6 kebanyakan beroperasi sebagai entitas musik yang lengkap, apakah Philharmonic berada di tumit atau tidak.
A vocal sextet versed in gospel, jazz and pop, Take 6 opened with light, high harmonies that sounded curiously like the Beach Boys. Sebuah musik untuk enam orang vokal berpengalaman dalam Injil, jazz dan pop, Take 6 dibuka dengan cahaya, harmoni tinggi yang terdengar aneh seperti Beach Boys. But once Smile commenced, Take 6 operated as a jazz band — not a jazz vocal group, but an entire jazz band, with Joey Kibble mimicking trumpet lines and older sibling Mark Kibble playing the role of overzealous drummer. Tapi begitu Smile dimulai, Ambil 6 dioperasikan sebagai band jazz - bukan vokal grup jazz, tapi sebuah band jazz seluruh, dengan Joey garis meniru terompet ember dan saudara yang lebih tua Mark ember memainkan peran drummer terlalu bersemangat. Bass singer Alvin Chea handled the bottom end of Take 6's airy harmonies with ease, but he also sang in punctuated beats as the vocal equivalent of a string bass. Bass penyanyi Alvin Chea ditangani bagian bawah Ambil harmoni lapang 6 dengan mudah, tapi ia juga bernyanyi dalam ketukan diselingi sebagai setara vokal string bass.
Claude McKnight's high tenor lead ignited a potent Wade in the Water , Joey Kibble sermonized with suitable vigor before the set-closing affirmation Over the Hill Is Home , and Mark Kibble ignited the gospel urgency of Mary , a Take 6 modification of the spiritual Mary Don't You Weep . high tenor McKnight Claude memimpin menyulut Wade ampuh dalam Air, Joey ember dikhotbahkan dengan semangat yang sesuai sebelum-penutupan penegasan mengatur Selama Hill Is Home, dan Mark ember memicu urgensi Injil Maria, Ambil 6 modifikasi spiritual Maria Don 't Kau Menangis.
At it wildest, the group offered what Chea introduced as the "Lexington remix" of I've Got Life . Pada terliar itu, kelompok yang ditawarkan apa Chea diperkenalkan sebagai "remix Lexington" I You've Got Life. Specifically, that meant the tune was all organic hip-hop, with the singers vocalizing the beats and bass. Secara khusus, itu berarti lagu itu semua hip hop-organik, dengan penyanyi bersuara beats dan bass.
It was a wild stylistic ride for sure but one that Terrell and the Philharmonic navigated nicely, even during the instances when the guests commandeered the wheel. Ini adalah perjalanan gaya liar untuk satu yakin tapi yang Terrell dan navigasikan Philharmonic baik, bahkan selama saat-saat para tamu dikomandoi roda.
The Lexington Philharmonic with Take 6 and the Kentucky State Gospel Ensemble at the Singletary Center for the Arts : Just before How Majestic brought the first half of this soul summit with the Kentucky State Gospel Ensemble to a zenith, Lexington Philharmonic conductor Scott Terrell handed out thanks to the massive conglomerate of artists onstage and wished the crowd well until they met again after intermission. Philharmonic Lexington dengan Take 6 dan Kentucky Negara Injil Ensemble di Pusat Singletary untuk Seni: Tepat sebelum Bagaimana Majestic membawa semester pertama ini KTT jiwa dengan Kentucky Negara Injil Ensemble ke zenith suatu, Lexington konduktor Philharmonic Scott Terrell membagikan berkat ke konglomerat besar seniman panggung dan berharap orang banyak baik sampai mereka bertemu lagi setelah istirahat.
Then came an audience reply from the first few rows that might seem foreign at an orchestral event: "Alright, my brother." Lalu datanglah balasan penonton dari beberapa baris pertama yang mungkin tampak asing di sebuah acara orkestra: "Baiklah, adikku."
Such was the feeling as the Philharmonic steered its repertoire toward spirituals. Begitulah perasaan sebagai repertoar Philharmonic dikemudikan ke arah spiritual. A lush yet serene delivery of Morton Gould's Deep River was an early highlight, and the Kentucky State choir continually proved an exuberant and soulful vocal foil. Sebuah namun tenang pengiriman subur Morton Gould's Deep River adalah sorot dini, serta paduan suara Negara Kentucky terus terbukti sebagai vokal soulful foil dan penuh semangat.
The second half of the performance belonged almost exclusively to the multi-Grammy-winning vocal troupe Take 6. Bagian kedua dari kinerja milik hampir secara eksklusif untuk rombongan vokal multi-Grammy-winning Ambil 6. The Philharmonic responded in kind to the hushed lyricism of Bless This House and nicely augmented the family friendly balladry of Lullaby . Philharmonic menanggapi dalam bentuk dengan lirik hening dari Bless ini menambah House dan baik yang ramah balladry keluarga Lullaby. But Take 6 mostly operated as a musically complete entity, whether the Philharmonic was on its heels or not. Tapi Ambil 6 kebanyakan beroperasi sebagai entitas musik yang lengkap, apakah Philharmonic berada di tumit atau tidak.
A vocal sextet versed in gospel, jazz and pop, Take 6 opened with light, high harmonies that sounded curiously like the Beach Boys. Sebuah musik untuk enam orang vokal berpengalaman dalam Injil, jazz dan pop, Take 6 dibuka dengan cahaya, harmoni tinggi yang terdengar aneh seperti Beach Boys. But once Smile commenced, Take 6 operated as a jazz band — not a jazz vocal group, but an entire jazz band, with Joey Kibble mimicking trumpet lines and older sibling Mark Kibble playing the role of overzealous drummer. Tapi begitu Smile dimulai, Ambil 6 dioperasikan sebagai band jazz - bukan vokal grup jazz, tapi sebuah band jazz seluruh, dengan Joey garis meniru terompet ember dan saudara yang lebih tua Mark ember memainkan peran drummer terlalu bersemangat. Bass singer Alvin Chea handled the bottom end of Take 6's airy harmonies with ease, but he also sang in punctuated beats as the vocal equivalent of a string bass. Bass penyanyi Alvin Chea ditangani bagian bawah Ambil harmoni lapang 6 dengan mudah, tapi ia juga bernyanyi dalam ketukan diselingi sebagai setara vokal string bass.
Claude McKnight's high tenor lead ignited a potent Wade in the Water , Joey Kibble sermonized with suitable vigor before the set-closing affirmation Over the Hill Is Home , and Mark Kibble ignited the gospel urgency of Mary , a Take 6 modification of the spiritual Mary Don't You Weep . high tenor McKnight Claude memimpin menyulut Wade ampuh dalam Air, Joey ember dikhotbahkan dengan semangat yang sesuai sebelum-penutupan penegasan mengatur Selama Hill Is Home, dan Mark ember memicu urgensi Injil Maria, Ambil 6 modifikasi spiritual Maria Don 't Kau Menangis.
At it wildest, the group offered what Chea introduced as the "Lexington remix" of I've Got Life . Pada terliar itu, kelompok yang ditawarkan apa Chea diperkenalkan sebagai "remix Lexington" I You've Got Life. Specifically, that meant the tune was all organic hip-hop, with the singers vocalizing the beats and bass. Secara khusus, itu berarti lagu itu semua hip hop-organik, dengan penyanyi bersuara beats dan bass.
It was a wild stylistic ride for sure but one that Terrell and the Philharmonic navigated nicely, even during the instances when the guests commandeered the wheel. Ini adalah perjalanan gaya liar untuk satu yakin tapi yang Terrell dan navigasikan Philharmonic baik, bahkan selama saat-saat para tamu dikomandoi roda.
Similar stories: Cerita serupa:
- Review: Avenged Sevenfold at Rupp Arena Review: Avenged Sevenfold di Rupp Arena
- Avenged Sevenfold keeps audience hanging on Avenged Sevenfold penonton terus tergantung di
- Don't hibernate; the next two months will be full of music Jangan hibernate, dua bulan berikutnya akan penuh musik
- Fine finale planned for Fortnight Festival Fine finale direncanakan untuk Fortnight Festival
- New album shows off The Swells' stylistic extremes Album Baru menunjukkan dari gaya ekstrem membengkak '
6:30 pm Jan. 28 at Rupp Arena. 18:30 28 Januari di Arena Rupp. $25-$39.75. $ 25 - $ 39,75. (859) 233-3535, 1-800-745-3000. (859) 233-3535, 1-800-745-3000.
Remember The Nightmare Before Christmas ? Ingat The Nightmare Sebelum Natal? That was the imaginative 1993 film from Tim Burton that managed to bridge the Halloween and Yuletide worlds through stop-motion animation. Itu adalah film imajinatif 1993 dari Tim Burton yang berhasil menjembatani Halloween dan dunia masa Natal melalui animasi stop-motion.
Sure, the film's story line placed Santa Claus in the grip of a sandbag boogeyman. Tentu, alur cerita film Santa Claus ditempatkan dalam cengkeraman sebuah hantu karung pasir. But any sense of creepiness unfolded in purely playful terms. Tetapi setiap rasa creepiness dilipat dalam hal murni bermain.
Not so with the metal-inspired rock assemblage known as Nightmare After Christmas that storms into Rupp Arena on Friday night. Tidak demikian dengan kumpulan cadas-terinspirasi dikenal sebagai Nightmare Setelah Natal bahwa badai ke Rupp Arena pada malam Jumat. The California rock brigade Avenged Sevenfold, which headlines the four-band bill, promotes a level of fantasy that would do Burton proud. Batu California brigade Avenged Sevenfold, yang utama RUU empat-band, mempromosikan tingkat fantasi yang akan melakukan Burton bangga. But there is nothing cartoonish about the dark dreams the band summons on its recent album, Nightmare . Tapi tidak ada kartun tentang mimpi gelap panggilan band di album baru-baru ini, Nightmare.
Songs like God Hates Us and the album's title track are loaded with the sort of bleak imagery that has fed metal-related music for decades. Lagu-lagu seperti Allah Hates Kami dan Teman-judul lagu album yang sarat dengan jenis citra suram yang telah diberi-terkait musik metal selama beberapa dekade. Both songs begin with lullabylike melodies, but then the guitars go blazing as vocals warn of souls soon to be lost. Kedua lagu dimulai dengan melodi lullabylike, tapi kemudian pergi terik gitar sebagai vokal memperingatkan jiwa akan segera hilang.
"It's best if we just know our place," sings Avenged Sevenfold frontman M. Shadows — who goes by the far less threatening moniker of Matt during interviews — during God Hates Us , summoning a seething vocal grind that reflects a hard-core metal moan and a lyrical streak that, dare we say, would border on pop if the music weren't so purposely oppressive. "Lebih baik jika kita hanya tahu tempat kita," bernyanyi Avenged Sevenfold vokalis M. Shadows - yang pergi dengan yang kurang mengancam moniker jauh dari Matt selama wawancara - selama Allah Hates Us, memanggil menggiling vokal mendidih yang mencerminkan core hard metal erangan dan liris yang beruntun, berani kita katakan, akan perbatasan dalam bentuk pop jika musik tidak begitu sengaja menindas.
But Nightmare was designed more as a lament than a typical metalhead doomsday serenade. Tapi Nightmare dirancang lebih sebagai ratapan daripada serenade hari kiamat metalhead khas. The album is Avenged Sevenfold's first recording since the death of its drummer, Jimmy "The Rev" Sullivan, in December 2009 from what was ruled an accidental overdose of alcohol and drugs. Album ini Avenged Sevenfold rekaman pertama sejak kematian drummer nya, Jimmy "The Rev" Sullivan, pada bulan Desember 2009 dari apa yang diperintah overdosis kebetulan alkohol dan obat-obatan. Sullivan was 28. Sullivan 28.
Nightmare was written but not recorded before Sullivan's death. Nightmare ditulis tetapi tidak dicatat sebelum kematian Sullivan. Shadows then adjusted the lyrical scope of the album, which initially had been intended as a concept work about a youth's inability to reconnect with a world from which he had long felt estranged. Bayangan kemudian disesuaikan lingkup liris dari album, yang awalnya telah dimaksudkan sebagai sebuah karya konsep tentang ketidakmampuan seorang pemuda untuk berhubungan kembali dengan dunia dari mana ia telah lama merasa terasing. The newer lyrics turned the music further inward as it explored the band's coming to grips with the loss of one of its founding members. Lirik baru berbalik musik lebih lanjut ke dalam karena dieksplorasi band datang untuk mengatasi dengan hilangnya salah satu anggota pendirinya.
"You can sit there and write about it all day," Shadows told the Los Angeles Times last summer. "Anda bisa duduk di sana dan menulis tentang hal ini sepanjang hari," kata Shadows Los Angeles Times musim panas lalu. "But if you haven't been through heartbreak, ... there's just a difference. When I was writing lyrics, I didn't really care what I was saying. I just cared about what I was feeling. And I think we made the album at such a vulnerable time that it shows." "Tapi jika Anda belum pernah mengalami patah hati, ... hanya ada perbedaan. Ketika aku sedang menulis lirik, saya tidak terlalu peduli apa yang saya katakan saya hanya peduli tentang apa yang saya rasakan.. Dan saya pikir kita membuat album pada waktu yang rentan bahwa hal itu menunjukkan. "
With drummer Mike Portnoy of the long-running prog-metal ensemble Dream Theater recruited to take over for Sullivan, Nightmare went on to become Avenged Sevenfold's first No. 1 album. Dengan drummer Mike Portnoy-logam dari ansambel-berjalan prog lama Dream Theater direkrut untuk mengambil alih untuk Sullivan, Nightmare kemudian menjadi pertama Avenged Sevenfold No 1 album. But just before Christmas, another nightmare hit. Tapi sebelum Natal, mimpi buruk hit lain. Portnoy parted ways with Dream Theater and was subsequently dismissed from Avenged Sevenfold. Portnoy berpisah dengan Dream Theater dan kemudian diberhentikan dari Avenged Sevenfold. Shortly before the Nightmare After Christmas tour began, Arin Ilejay of the Los Angeles Christian rock band Confide was announced as Avenged Sevenfold's new drummer. Sesaat sebelum tur Nightmare Setelah Natal dimulai, Arin Ilejay dari Los Angeles band rock Kristen curhat diumumkan sebagai drummer baru Avenged Sevenfold.
"When Mike agreed to tour with us, it was only through the end of 2010," reads a band statement posted on its Web site. "Ketika Mike setuju untuk tur bersama kami, itu hanya sampai akhir 2010," membaca pernyataan band diposting di situs Web-nya. "We always knew we'd need to find another solution for 2011 and beyond. And it's time for us to take that next step." "Kami selalu tahu bahwa kami akan perlu untuk menemukan solusi yang tepat untuk 2011 dan seterusnya Dan saatnya bagi kita untuk melakukan langkah berikutnya.."
